Jumat, 31 Desember 2010

Jejak-jejak Kaki

September..,

aku kembali disuatu sore yang begitu jingga
disuatu masa yang selalu ku nanti.
Dimana langit nampak sangat bersahabat
Sambut menyambut membentuk tawa
Lalu perlahan merangkai bahagia
Sebab disana, pada bentangannya
Samar kulihat ada cinta yang mengukir.

                                  ******

Oktober..,

Hujan yang tak begitu deras baru saja berlalu
Ku temukan jejak-jejaknya pada tanah yang basah,
pada rerumputan yang kuyup
juga disela-sela dedaunan yang masih segar.
Aku selalu yakin ini adalah awal,
Ini adalah bulan-bulan basah,
Oktober menandai
Dan seluruh musim penuh dengan air
ahh…kucium aroma kehidupan,
pertanda baik bagi mereka yang bersabar
sebab Tuhan selalu beserta mereka yang berusaha
dan muka bumi jadi hamparan kesempatan-kesempatan bila berikhtiar.
Cukuplah itu menjadi alasan,
Ikhtiar adalah kunci.
hidup memang harus berpijak ke bumi
sebab langit hanya menjanjikan hujan
tapi manusialah yang menanam benihnya.

Takdirku adalah ikhtiarku atas hidupku..
(terimakasih untuk kesempatannya yang kedua)
                  
                                      ****

Rabu, 01 Desember 2010

Kanjeng Gusti

Sejenak kutinggalkan raga
Mencoba menembus dimensi yang berbeda
Dalam pencarian yang sebenarnya
Antara ruang dan masa…

Sampai akhirnya kuterbentur pada dinding syariat,

Membelenggu aku dalam ikhtiar dan tabiat
Mengikatku pada budaya dan istiadat
Karena zaman kita beradat,
Karena kita berbeda dalam masa…

Masa membuatku tak bisa menggapaimu

dalam dekapan yang sahaja…
Masa membuatku hanya bisa bermimpi ,
Dan tak bisa mewujudkannya dalam karya yang nyata…
Kita begitu jauh dan terpisah oleh masa…

Maka demi masa.,

kumencintaimu dalam setiap alurnya…