Selasa, 23 Agustus 2011

Warna uzur Kemerdekaan kita; “Benci dan Tragedi Kemanusiaan”


  Tidak seorang pun pernah benar-benar kehilangan cinta. Karena itu, pembunuhan sesungguhnya tak pernah dipahami. Jika orang sudah menjadi ter-jahat, ter-bandit, ter-pengkhianat, ter-kakap, bahkan ter-binatang atau ter-setan, kita yang menikamkan pedang di dadanya mencatat suatu tingkat kebinatangan yang lebih tinggi dari sang mayat.

Rabu, 26 Januari 2011

di...?

Kita baru saja melewatkan desember yang gemilang,
 penuh romansa juga melankolia.


persetan dengan apa kata orang,
toh ketika mereka memilih kebencian sebagai teman
malaikat bodoh mana yang mau peduli...


diMata.,


diMalam.,


Lao Tse said...

“ Betapa pun kuatnya seorang laki-laki,
bila ia tetap menyadari kelembutan wanita,
ia akan puas walau harus menempati kedudukan yang terendah di dunia.

Bila ia puas dengan kedudukan yang terendah di dunia 
dan selalu menyadari jati dirinya,
ia memiliki kemurnian seperti bayi yang baru dilahirkan.